Mampukah “Menyengat”
Industri Otomotif Tanah Air ?
by Ghuella Ridwan
Industri
otomotif, merupakan salah satu tolok ukur kemajuan industri suatu
negara. Industri otomotif merupakan industri yang secara menyeluruh
memacu kemajuan industri lain. Mulai dari industri kabel, kaca, karet,
sintetis, logam, kulit, kimia pewarna, hingga industri pelumas dan
bahan bakar, industri perbankan, dan jasa lain. Dalam merancang sebuah
industri otomotif diperlukan seluruh sumber daya yang sangat besar. Baik
dukungan pemerintah, masyarakat maupun para ahli di segala bidang dan
tentunya dana yang sangat besar.
Hasil dari industri otomotif tidak
hanya harus memperhatikan faktor keekonomian. Tingkat kenyamanan dan
keamanan merupakan faktor penting dari sebuah produk otomotif. Disamping
itu, dengan gencarnya kampanye “go green” industri ini harus
memperhatikan kelestarian lingkungan dari emisi gas buang yang
dihasilkannya.
Indonesia, yang merupakan negara yang berlimpah dari
segi sumber daya alam dan sumber daya manusia seharusnya mampu bersaing
dalam industri otomotif. Hingga saat ini, bangsa kita belum memiliki
produk otomotif yang murni hasil karya pemuda-pemudi bangsa sendiri.
Sumber
daya alam dan berbagai industri yang kita miliki sudah sangat cukup
untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri otomotif. Sumber daya
manusia yang begitu besar pun sudah sangat mendukung. Baik sebagai
tenaga ahli, maupun sebagai potential market yang akan mendukung
pertumbuhan industri Mobil nasional, yang sejak beberapa tahun lalu
diproyeksikan untuk segera dapat diwujudkan, hingga kini tak ada kabar
nya lagi. Mobil Timor seumur jagung. Hyundai, kini berdiri sendiri
menjadi salah satu kekuatan otomotif dunia. Berita angin segar muncul
dari pameran industri mobil internasional (IIMS) beberapa waktu lalu.
Berbagai produk mobil merek luar pun memamerkan karya teknologinya.
Tidakkah kita merasa iri ?
Ditengah gemerlap IIMS yang lalu, hadir
sebuah merek mobil yang tidak asing bagi telinga kita. TAWON ! Ya…
inilah upaya tiada henti sebagian pemuda-pemudi yang begitu idealis,
nasionalis. Berupaya, berpikir, dan mengeluarkan begitu banyak materi
untuk menegakkan kepala Bangsa Indonesia. Mengangkat harkat bangsa kita.
Sekelompok pemuda yang sangat peduli dengan kemajuan industri otomotif
nasional ini, tetap semangat walaupun nada pesimis berhembus kencang.
Inilah tantangan. Bagaimana kesungguhan kita untuk segera mewujudkan
eksistensi mobil nasional.
Melalui suatu wadah yang diberi nama
Asianusa (Asosiasi Industri Automotif Nasional), para anggota dan
pengurus bertekad untuk segera merealisasikan produk mobil nasional. FIN
KOMODO, TAWON, GEA, KANCIL telah berhasil mereka produksi. Tawon sudah
diproduksi dan dipasarkan kepada masyarakat dengan kisaran harga yang
sangat murah. Yaitu Rp. 40 - 60jutaan. Spesifikasinya pun tergolong
lumayan. (Lihat gambar spesifikasi)
Walau sederhana mobil nasional
ini diharapkan terus dikembangkan teknologinya. Kita dapat berharap agar
para pemuda yang tergabung dalam ASIANUSA maupun generasi muda yang
cinta pada produk buatan sendiri, tetap bekerja penuh semangat untuk
menjadikan Indonesia sebagai kekuatan otomotif dunia. Dilihat dari
tipe-tipe dan disain yang telah dihasilkan, terkesan bahwa Tawon
diperuntukkan bagi konsumen pedesaan.
Karenanya
pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan atas kemajuan Tawon dan
sejenisnya. Sehingga Tawon dapat diwujudkan menjadi mobil nasional yang
end user nya menuntut teknologi, disain dan kualitas yang lebih baik
lagi. Dengan demikian, Industri mobil nasional akan dapat bertumbuh
dengan cepat.
ASIANUSA : “SELAMAT BERKARYA UNTUK KEMAJUAN BANGSA”
Model & Desain Tawon yang telah diluncurkan :
Seri Angkutan :
Cocok dipasarkan bagi
- Angkutan Penumpang dan Barang (Angkutan Serba Guna)
- Pedagang keliling di sekitar kompleks Perumahan,
- Pemilik Pet Shop
- Dll.
Seri Pick Up :
Cocok untuk :
- Armada hasil tani & kebun
Seri Angguna :
- Moda Angkutan Desa
- Angkutan Taksi Rakyat (Taksi Non Argometer)